Kamis, 20 Desember 2012

Otak-atik Pendidikan Indonesia


            Pendidikan di Indonesia, sedikit banyak mengalami perubahan. Namun jikalau ada perubahan, dirasa kurang menunjukkan kemajuan. Apalagi sekarang, ada isu yang beredar jika mata pelajaran Bahasa Inggris akan dihapuskan untuk jenejang pendidikan sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2, dan 3. Alasannya karena dirasa terlalu dini mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris bagi mereka, serta mata pelajaran yang diajarkan pada anak SD kellas 1, 2, dan 3 sudah terlalu banyak, jadi agar mereka tiadak terbebani. Ada juga alasan yang menyebutkan agar mereka bisa fokus saja tehadap Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
            Jika ingin memfokuskan terhadap Bahasa Indonesia dan bahasa daerah itu baik, apalagi anak-anak jaman sekarang sangat kurang mengenal, mengerti, maupun memahami bahasa-bahasa daerah mereka sendiri. Mereka lebih banyak tertarik dan mempelajari bahasa-bahasa asing dibanding bahasa mereka sendiri. Namun caranya juga bukan dengan menghapuskan mata pelajaran Bahasa Inggris begitu saja.
            Di jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) saja sudah banyak diajarkan Bahasa Inggris, lalu jika mereka masuk SD dan untuk sementara Bahasa Inggris ditiadakan. Kemudian muncul lagi mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas 4 SD, bukankah hal seperti itu malah akan menghambat pembelajran mereka untuk Bahasa Inggris.
            Apalagi Bahasa Inggris adalah bahasa pertama di dunia, dengan begitu dirasa sangat penting di kehidupan ini. Contohnya saja dalam mencari pekerjaan, banyak yang membutuhkan/mengkriteriakan haus mempunyai kecakapan dalam Bahasa Inggris. Kemudian jika Bahasa Inggris tidak diajarkan sejak dini, khususnya pada anak SD kelas 1, 2, dan 3, lalu kapan lagi?.
            Rencana kebijakan untuk menghapus mata pelajaran Bahasa Inggris pada SD kelas 1, 2, dan 3 dirasa sangat kurang tepat. Karena lebih banyak dampak negatif dibanding dampak positif yang nantinya akan diterima. Jadi jika ingin membuat kebijakan/perubahan di dunia pendidikan haruslah dipikirkan matang-matang terlebih dahulu. Walaupun hal di atas tersebut masih sekedar isu, namun haus tetap dipikirkan dampak kedepan/dampak panjangnya bagi kehidupan nantinya. Jadi tak seenaknya mengotak-atik pendidikan begitu saja.

0 komentar:

Posting Komentar