Kamis, 20 Desember 2012

Buramnya Demokrasi di Indonesia


            Demokrasi di Indonesia tak ubahnya seperti kertas buram,, tak ada kejelasan. Katanya semua-semua didasarkan pada rakyat, apalagi semboyannya yang mengatakan “dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Tapi kenyataanya di masa dewasa ini, demokrasi di Indonesia semakin menunjukkan keterpurukannya. Banyak kasus-kasus yang kita jumpai disekitar kita, seperti dalam musyawarah. Bilangnya didasarkan/diasaskan demokrasi, namun kadang pendapat/suara orang lain tidak diterima, dihiraukan/diacuhkan dan kadang sampai tak dianggap. Lalu apa yang dinamakan demokrasi itu sendiri?
            Kita memilih wakil kita di DPR RI yang harusnya sebagai penyambung lidah/suara rakyat, agar didengar oleh pemerintah dan para pejabat tinggi negara. Namun dalam pemiihan umum seperti itu saja sudah banyak bermain politik uang. Lalu kita memilih wakil-wakil tersebut hanya atas didasarkan seberapa besar mereka berani membayar kita/memberi uang kepada kita untuk memilih mereka. Bukan dari kecakapan/sebagaimana mereka benar-benar mampu sebagi wakil/penyambung suara rakyat di DPR RI.
            Belum lagi jika para wakil DPR RI tersebut korupsi, mereka bukan memperjuangkan hak-hak rakyat, malah sibuk memperkaya diri mereka sendiri. Padahal uang yang mereka curi tersebut adalah uang rakyat, yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan mensejahterakan rakyat. Kemudian apa yang didapat oleh rakyat jika mental-mental wakil rakyat sudah seperti itu? Yang rugi juga negara, yang sengsara juga rakyat-rakyat miskin yang dirampas haknya.
            Jadi demokrasi di Indonesia ini harus benar-benar dibenahi, diperbaharui, dan diperbaiki. Agar tak ada lagi yang dirugikan, agar semua juga mendapatkan manfaat dengan dijalankannya demokrasi yang baik, benar, dan jujur. Tak akan ada lagi penyalahgunaan demorasi dan wewenang. Dan Indonesia bisa aman juga tentram, serta  rakyat Indonesia semua sejahtera dan bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar